Jumat, 06 Januari 2012

ETIKA DAN PRINSIP PROFESI MENURUT IAI DAN CONTOH PELANGGARAN ETIKA DAN PRINSIP PROFESI AKUNTAN

1. ETIKA PROFESI AKUNTANSI MENURUT IAI
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:
1. Prinsip Etika, prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.
2. Aturan Etika, aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan
3. Interpretasi Aturan Etika, Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.


2. PRINSIP ETIKA PROFESI MENURUT IAI
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 (empat) kebutuan dasar yang harus dipenuhi :
1. Kredibilitas.
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
2. Profesionalisme.
Diperlukan individu yang denga jelas dapat diindentifikasikan oleh pamakai jasa akuntan sebagai profesional dibidang akuntansi.
3. Kualitas Jasa.
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan stndar kinerja yang tinggi.
4. Kepercayaan.
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemebrian jasa oleh akuntan.

Prinsip Etika Profesi Akuntan :
1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus, menghormati leerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.


3. CONTOH 3 KASUS PELANGGARAN ETIKA DAN PRINSIP PROFESI AKUNTANSI

1. Kasus Mulyana W. Kusuma
Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma sebagai seorang anggota KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Logistic untuk pemilu yang dimaksud yaitu kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah dilakukan pemeriksaan, badan dan BPK meminta dilakukan penyempurnaan laporan. Setelah dilakukan penyempurnaan laporan, BPK sepakat bahwa laporan tersebut lebih baik daripada sebeumnya, kecuali untuk teknologi informasi. Untuk itu, maka disepakati bahwa laporan akan diperiksa kembali satu bulan setelahnya.
Setelah lewat satu bulan, ternyata laporan tersebut belum selesai dan disepakati pemberian waktu tambahan. Di saat inilah terdengar kabar penangkapan Mulyana W Kusuma. Mulyana ditangkap karena dituduh hendak melakukan penyuapan kepada anggota tim auditor BPK, yakni Salman Khairiansyah. Dalam penangkapan tersebut, tim intelijen KPK bekerjasama dengan auditor BPK. Menurut versi Khairiansyah ia bekerja sama dengan KPK memerangkap upaya penyuapan oleh saudara Mulyana dengan menggunakan alat perekam gambar pada dua kali pertemuan mereka.
Penangkapan ini menimbulkan pro dan kontra. Salah satu pihak berpendapat auditor yang bersangkutan, yakni Salman telah berjasa mengungkap kasus ini, sedangkan pihak lain berpendapat bahwa Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut karena hal tersebut telah melanggar kode etik akuntan.
Analisa : Dalam kasus ini terdapat pelanggaran kode etik dimana auditor telah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang auditor dalam mengungkapkan kecurangan. Auditor telah melanggar prinsip keempat etika profesi yaitu objektivitas, karena telah memihak salah satu pihak dengan dugaan adanya kecurangan. Auditor juga melanggar prinsip kelima etika profesi akuntansi yaitu kompetensi dan kehati-hatian professional, disini auditor dianggap tidak mampu mempertahankan pengetahuan dan keterampilan professionalnya sampai dia harus melakukan penjebakan untuk membuktikan kecurangan yang terjadi.


2. Kasus KAP Andersen dan Enron
Kasus KAP Andersen dan Enron terungkap saat Enron mendaftarkan kebangkrutannya ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat itu terungkap, terdapat hutang perusahaan yang tidak dilaporkan, yang menyebabkan nilai investasi dan laba yang ditahan berkurang dalam jumlah yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap, KAP Andersen mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan, dengan memanipulasi laporan keuangan dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan Enron, dimana sebelumnya Enron menyatakan bahwa pada periode pelaporan keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar $ 393, padahal pada periode tersebut perusahaan mengalami kerugian sebesar $ 644 juta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh Enron.
Analisa : Pelanggaran etika dan prinsip profesi akuntansi telah dilanggar dalam kasus ini, yaitu pada prinsip pertama berupa pelanggaran tanggung jawab profesi untuk memelihara kepercayaan masyarakat pada jasa professional seorang akuntan. Prinsip kedua yaitu kepentingan publik juga telah dilanggar dalam kasus ini. Seorang akuntan seharusnya tidak hanya mementingkan kepentingan klien saja, tapi juga kepentingan publik.


3. Kasus Sembilan KAP yang diduga melakukan kolusi dengan kliennya
Jakarta, 19 April 2001 .Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepolisian mengusut sembilan Kantor Akuntan Publik, yang berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), diduga telah melakukan kolusi dengan pihak bank yang pernah diauditnya antara tahun 1995-1997.Koordinator ICW Teten Masduki kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan, berdasarkan temuan BPKP, sembilan dari sepuluh KAP yang melakukan audit terhadap sekitar 36 bank bermasalah ternyata tidak melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit.
Hasil audit tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga akibatnya mayoritas bank-bank yang diaudit tersebut termasuk di antara bank-bank yang dibekukan kegiatan usahanya oleh pemerintah sekitar tahun 1999. Kesembilan KAP tersebut adalah AI & R, HT & M, H & R, JM & R, PU & R, RY, S & S, SD & R, dan RBT & R. “Dengan kata lain, kesembilan KAP itu telah menyalahi etika profesi. Kemungkinan ada kolusi antara kantor akuntan publik dengan bank yang diperiksa untuk memoles laporannya sehingga memberikan laporan palsu, ini jelas suatu kejahatan,” ujarnya. Karena itu, ICW dalam waktu dekat akan memberikan laporan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan mengenai adanya tindak kriminal yang dilakukan kantor akuntan publik dengan pihak perbankan.
ICW menduga, hasil laporan KAP itu bukan sekadar “human error” atau kesalahan dalam penulisan laporan keuangan yang tidak disengaja, tetapi kemungkinan ada berbagai penyimpangan dan pelanggaran yang dicoba ditutupi dengan melakukan rekayasa akuntansi.
Teten juga menyayangkan Dirjen Lembaga Keuangan tidak melakukan tindakan administratif meskipun pihak BPKP telah menyampaikan laporannya, karena itu kemudian ICW mengambil inisiatif untuk mengekspos laporan BPKP ini karena kesalahan sembilan KAP itu tidak ringan. “Kami mencurigai, kesembilan KAP itu telah melanggar standar audit sehingga menghasilkan laporan yang menyesatkan masyarakat, misalnya mereka memberi laporan bank tersebut sehat ternyata dalam waktu singkat bangkrut. Ini merugikan masyarakat. Kita mengharapkan ada tindakan administratif dari Departemen Keuangan misalnya mencabut izin kantor akuntan publik itu,” tegasnya. Menurut Tetan, ICW juga sudah melaporkan tindakan dari kesembilan KAP tersebut kepada Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi akuntan.
Analisa : Dalam kasus ini terdapat banyak pelanggaran kode etik profesi akuntan. Prinsip pertama yaitu tanggung jawab profesi telah dilanggar. Karena auditor telah menerbitkan laporan palsu, maka kepercayaan masyarakat terhadapnya yang dianggap dapat menyajikan laporan keuangan telah disalahi. Prinsip kedua yaitu kepentingan publik juga telah dilanggar, karena dianggap telah menyesatkan public dengan disajikannya laporan keuangan yang telah direkayasa. Bahkan prinsip keempat yaitu obyektivitas juga dilanggar, yaitu mereka tidak memikirkan kepentingan public melainkan hanya mementingkan kepentingan klien.


Sumber : 1. www.iaiglobal.or.id/tentang_iai.php?id=18
2. http://keluarmaenmaen.blogspot.com/2010/11/beberapa-contoh-kasus-pelanggaran-etika.html
3. http://lhiyagemini.blogspot.com/2012/01/contoh-kasus-pelanggaran-etika-profesi.html

Rabu, 23 November 2011

ETIKA BISNIS

I. PENDAHULUAN


Yang dimaksud dengan etika bisnis secara sederhana adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Etika bisnis dapat berhasil tergantung pada bagaimana perusahaan itu menjalankan bisnisnya. Didalam perusahaan etika bisnis memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, sehingga diperlukan suatu landasan yang kokoh. Dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal, serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Perusahaan memiliki keyakinan prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi, yaitu dengan cara menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct), memperkuat sistem pengawasan dan menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus. Pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, serta mampu meningkatkan motivasi pekerja, melindungi prinsip kebebasan berniaga, juga mampu meningkatkan keunggulan bersaing.


II. PEMBAHASAN
Definisi Etika Menurut Para Ahli
1. Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
2. Drs. Sidi Gajabla
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin salam
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya
4. Ahmad Amin
Etika adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan mereka, dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh manusia.
5. Soegarda Poerbakawatja
Etika adalah filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya bentuk perbuatan.

Definisi Bisnis Menurut Para Ahli
1. Allan Afuah (2004)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam insdustri. Para pelaku bisnis ini biasanya disebut entrepreneur.
2. T. Chwee (1990)
Bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
3. Grifin dan Ebert
Bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
4. Steinford
Bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Jadi jika kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memproleh laba.
5. Mahmud Machfoedz
Bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Definisi Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005). Etika bisnis adalah sistem aturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis mengenai bagaimana seharusnya perusahaan berinteraksi dengan perusahaan lain dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya dalam menjalankan kegiatan usaha dan mencapai tujuan perusahaan.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab social (social responsibility), mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”, menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi), mampu menyatakan yang benar itu benar, menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah, konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama, menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati, serta perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.

Etika Bisnis Yang Baik
Etika bisnis merupakan aspek penting dalam membangun hubungan bisnis dengan pihak lain. Sukses atau gagalnya suatu bisnis sangat ditentukan oleh etika bisnis seseorang. Etika bisnis yang baik juga dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan mengembangkan sikap saling percaya antarsesama pebisnis.
Dua hal yang harus diperhatikan dalam berbisnis. Pertama yaitu memerhatikan kepentingan dan menjaga perasaan orang lain. Yang kedua yaitu mencegah terjadinya salah paham dengan orang lain, karena masing-masing budaya atau negara mempunyai etika bisnis yang berbeda.
Perilaku mencerminkan watak seseorang. Sehingga perilaku yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak disiplin, dan tidak bisa dipercaya, dapat membuat bisnis tidak berkembang sebaiknya dihindarkan dalam berbisnis. Etika bisnis yang tepat dapat membangkitkan sifat-sifat yang positif.
Semua etika bisnis yang baik harus didasari dengan kepekaan dan tenggang rasa. Maka etika umum (termasuk juga dari negara-negara lain) sebaiknya dipelajari, mulai dari cara merespon, menyapa, dan sebagainya. Etika bisnis mendorong kehati-hatian dalam berkomunikasi dan memilih bentuk-bentuk ekspresi yang bisa diterima. Hal ini akan mampu membangun hubungan bisnis yang kuat.

Etika Bisnis Dalam Praktek (Contoh Kasus)
Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan berbagai macam jenis usaha, dari yang kecil hingga yang besar. Salah satu jenis usaha kecil yang sering kita temui adalah usaha jajanan gorengan keliling. Baru-baru ini kita mengetahui bahwa minyak yang digunakan oleh penjualnya adalah minyak jelantah (penggunaan minyak untuk menggoreng secara berkali-kali atau berulang-ulang), dimana minyak jelantah mengandung asam lemak jenuh yang tinggi yang berbahaya bagi tubuh. Dalam proses penggunaannya, kandungan kolesterol baik (HDL) semakin berkurang sementara kolesterol buruk (LDL) semakin meningkat dan dapat memicu berbagai penyakit seperti hipertensi, penyumbatan peredaran darah, penyakit jantung, dan stroke. Hal ini sangat ditakutkan, mengingat banyaknya orang yang menyukai jajanan tersebut, dari mulai anak kecil hingga orang dewasa. Maka dari itu sebaiknya kita lebih memperhatikan lagi jajanan yang kita beli.

III. PENUTUP
Etika bisnis sangat dibutuhkan dalam menjalin bisnis dengan pihak lain. Etika bisnis inilah yang akan menentukan sukses atau tidaknya bisnis yang dijalankan seseorang. Etika bisnis juga dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan mengembangkan sikap saling percaya antar pebisnis dalam menjalin kerjasama dalam dunia bisnis agar persaingan dapat berjalan secara sehat serta berkembangnya dunia bisnis dengan baik karena dilandasi sikap yang professional, moral yang luhur, jujur, transparan, serta keterbukaan.

Selasa, 25 Oktober 2011

SUPER JUNIOR



EVERLASTING FRIENDS (ELF)

LEETEUK, HEECHUL, YESUNG, SHINDONG, SUNGMIN, DONGHAE, EUNHYUK, SIWON, RYEOWOOK, KYUHYUN, KANGIN, HANGKYUNG, KIBUM

LOVE U ALWAYS 13

2PM




HOTTEST, PUT YOUR HANDS UP!!!

JUNHO, TAECYEON, NICHKHUN, WOOYOUNG, JUNHO, CHANSUNG

LOVE U OPPA ^^






My Lovely Bias KPOP ^^

I'm Kpop lovers or Kpopers ^^

2PM, Super Junior, So Nyeo Shi Dae, SHINee, KARA, After School, Big Bang, 2NE1,

2AM, Beast, Mblaq, FT Island, CN Blue, U-Kiss, B1A4, Boy Friend, Miss A, T-Ara, 4Minutes, Infinite, ZE:A

My Bias:
Junho, Kyuhyun, Nichkhun, Yoona, Minho, Taemin, Seungyeon, Nana, Lizzy, Seungri, Sandara Park
SeulOng, Dongwoon, Thunder, Leejoon, Seunghyun, Jonghyun, Yonghwa, Dongho, Jinyoung, Kwangmin, Minwoo, Jia, Min, Jiyeon, Soyeon

Love U all ^,^

Jumat, 21 Oktober 2011

ETIKA



PENGERTIAN ETIKA
1. Teori Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” ( adat kebiasaan). Etika merupakan bagian dalam pelajaran filsafat yang berarti :
a. Ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang disistematisir tentang tindakan moral yang betul (Webster’s Dict)
b. Bagian Filsafat yang memperkembangkan teori tentang tindakan, tujuan yang diarahkan kepada makna tindakan (Ensiklopedi Winkler Prins)
c. Ilmu tentang filsapat moral, tidak mengenal fakta, tetapi tentang nilai-nilai, tidak mengenal sifat tindakan manusia, tetapi idenya karena itu bukan ilmu yang positif, tetapi ilmu yang formatif (New American encyl)
d. Ilmu tentang Moral(Prinsip); kaidah-kaidah; moral tentang tindakan dan kelakukan (A.S Hornby Dict)

2. Dari Sudut Pandang Filsafat
Etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui akal fikiran. Mencari kesamaan ide seluruh manusia atas dasar perbuatan, tempat, waktu, kondisi tentang ukuran tingkah laku manusia tentang baik buruk berdasarkan akal fikiran manusia.
Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

3. Dari Sudut Pandang Agama Islam
Etika dalam sudut agama adalah sebagai perangkat nilai yang tidak terhingga dan agung yang bukan saja berisikan sikap, perilaku secara normatif, yaitu dalam bentuk hubungan manusia dengan Tuhan (iman), melainkan wujud dari hubungan manusia terhadap Tuhan, manusia dan alam semesta dari sudut pandang historisitas. Etika sebagai fitrah akan sangat tergantung pada pemahaman dan pengalaman keberagamaan seseorang. Maka setiap ajaran agama menganjurkan kepada manusia untuk menjunjung etika sebagai fitrah dengan menghadirkan kedamaian, kejujuran dan keadilan. Etika dalam ajaran agama akan melahirkan konsep ihsan, yaitu cara pandang dan perilaku manusia dalam hubungan sosial yang ditujukan hanya dan untuk mengabdi pada Tuhan, bukan ada pamrih di dalamnya.
Etika dalam islam adalah sebagai perangkat nilai yang tidak terhingga dan agung yang bukan saja berisikan sikap, perilaku secara normative, yaitu dalam bentuk hubungan manusia dengan tuhan (iman), melainkan wujud dari hubungan manusia terhadap Tuhan, Manusia dan alam semesta dari sudut pangan historisitas. Etika sebagai fitrah akan sangat tergantung pada pemahaman dan pengalaman keberagamaan seseorang. Maka Islam menganjurkan kepada manusia untuk menjungjung etika sebagai fitrah dengan menghadirkan kedamaian, kejujuran, dan keadilan. Etika dalam islam akan melahirkan konsep ihsan, yaitu cara pandang dan perilaku manusia dalam hubungan social hanya dan untuk mengabdi pada Tuhan, buka ada pamrih di dalamnya. Di sinilah peran orang tua dalam memberikan muatan moral kepada anak agar mampu memahami hidup dan menyikapinya dengan bijak dan damai sebagaimana Islam lahir ke bumi membawa kedamaian untuk semesta (rahmatan lilalamain).


sumber: 1. file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR.../Dra.../HAND_OUT_9.rtf

2. id.wikipedia.org/wiki/Etika

3. alwi-muhammad.blogspot.com

Minggu, 27 Maret 2011

TOEFL (Structure Practice)

1. "You are welcome to order the goods now."
"But payment should be made _____."

1. for advance

2. advancing

3. in advance

4. to advance

2. "Where do you live now?"
"I live in Utah; my _____."

1. parents too do

2. parents do

3. parents do, too

4. parents also do

3. I cannot understand my neighbour's accent. I wish she would _____.

1. speak clearer

2. clearer speak

3. more clearly speak

4. speak more clearly

4. "Why are you driving so fast?"
"I'm _____."

1. must be hurry

2. in hurry

3. in a hurry

4. hurrying

5. I have your music CD. I think I _____ your concert video.

1. also have

2. have too

3. too have

4. have further

6. I hear you have started a new job. _____ like it?

1. How do you

2. How

3. What you

4. What do you

7. I really have to go now. I have _____ the doctor.

1. appointments to

2. an appointment to

3. appointment with

4. an appointment with

8. I can meet you at Central Station. Will _____?

1. convenient for you

2. that convenient

3. that be convenient

4. you be convenient

9. I don't have any results for you today. I _____ tomorrow.

1. have any

2. may have any

3. have some

4. may have some

10. I would rather _____ a quiet cup of coffee in the office than sit in a noisy cafe.

1. have

2. to have

3. prefer

4. prefer to have

11. "Where _____ last weekend?"
"I went to see my aunt and uncle."

1. are you go

2. do you go

3. have you went

4. did you go

12. I was very surprised _____ that she didn't pass the exam."

1. hearing

2. to hearing

3. at hearing

3. to hear

13. "Why _____ she isn't speaking to us?"
"We must have done something that upset her. She is just too sensitive."

1. are you think

2. are you imagine

3. do you think

4. you think

14. I hope that this winter won't be _____ last."

1. as cold as

2. so cold as

3. as cold like

4. so cold like

15. Sorry to be late. I was delayed by _____."

1. a heavy traffic

2. heavy traffic

3. some heavy traffic

4. traffic being heavy

16. The sky is getting dark. It _____ rain is on its way.

1. looks

2. looks like

3. seems to

4. will be

17. Would you do me a small favour? I _____ very much.

1. appreciate it

2. would appreciate

3. would be appreciative

4. would appreciate it

18. I am familiar with that product. I don't know _____ times I've seen it advertised on TV.

1. how many

2. how often

3. how much

4. many often

19. "When _____ leaving for Toronto, Canada?"
"We are planning to set out at 10 o'clock."

1. are we

2. will we

3. will us

4. are us

20. I asked Robert when he could fix my leaking tap. He said that he would come round and fix it _____.

1. as much as possible

2. as possible as he could

3. as fast as he could possibly

4. as soon as possible

21. "Do you know _____ that building is?"
"I would say that it was built at least 100 years ago."

1. old

2. how age

3. how old

4. which age

22. The man told us that the next train would arrive _____.

1. at three thirty

2. at three thirty o'clock

3. in three thirty

4. in three thirty o'clock

23. "How _____ a crowd had gathered at the scene of the accident?"
"I don't know exactly, but there were a lot of shocked onlookers."

1. Large

2. often

3. many

4. much

24. That is the city _____ worst crime record.

1. on the

2. in the

3. with the

4. for the

25. "Where should I put this key?"
"You can _____ it on the shelf?"

1. Hang

2. deposit

3. sit

4. put

4